Kamis, 12 September 2013

 14.08         No comments
PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) mengaku optimis kinerja perseroan tidak akan terganggu meski di tengah keadaan ekonomi yang terus bergejolak, seperti pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).
Keoptimisan tersebut terlihat bahwa perseroan mampu menarik sekitar 90 persen investor asing dari saham yang dilepas ke publik.
"Para investor melihat bisnis rumah sakit akan terus berkembang. Sekitar 90 persen dari asing
dan sisanya lokal. Investor asing itu kebanyakan institusi," ujar Direktur Utama
SILO Gershu Paul saat di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/9).
Ini menandakan bahwa saham perseroan mampu dilirik dan menjadi koleksi para investor
baik asing maupun dalam negeri. Selain itu, perseroan mengklaim tidak mempunyai liabilitas
atau utang dalam bentuk Dolar sehingga itu menjadi signal bahwa saham perusahaan akan membaik ke depannya.
"Kita optimis perusahaan akan berkembang terus karena kita melayani pasien bukan hanya
kalangan bawah, tapi kelas menengah dan juga kelas atas," ungkapnya.
Selain itu, faktor melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD memicu perseroan untu
menaikkan tarif jasa kesehatan 3,5-5 persen. "Keputusan menaikkan tarif jasa layana
juga mengikuti inflasi. Tapi bukan hanya di Siloam saja, rumah sakit juga sama," jelas dia.

0 komentar:

Posting Komentar

Assalamu'alaikum..
Berkomentar lah dengan baik dan sopan..
Pasti saya bales komentar dari sahabat semua yang berkomentar Baik dan Sopan...
Terima Kasih atas pengertian dan kunjungan sahabat di Dunia Informasi

Popular Posts

Menu

Social Icons

Followers